Action

Selasa, 15 Januari 2008

Jangan Benci Plastik

Secuil solusi pendayagunaan limbah plastik

Photobucket

Banyak diantara para pecinta lingkungan yang semakin membenci bahan-bahan plastik (seperti gambar diatas), dan mengalihkannya pada bahan-bahan kertas. Misalnya saja, ketika berbelanja ke supermarket, mereka menolak saat diberi kantong plastik sebagai wadah belanjaan. Mereka meminta kantong yang berbahan dasar kertas. Atau kalo mereka berbelanja, mereka menghindari barang-barang kemasan botolan dari plastik. Ketika ditanya, sebagaian besar alasan mereka adalah karena cinta lingkungan. Hey man, not again! Itu dulu...

Mengapa plastik dipakai sebagai wadah?

Plastik memiliki banyak kelebihan dibandingkan bahan lainnya. Secara umum, plastik memiliki densitas yang rendah, bersifat isolasi terhadap listrik, mempunyai kekuatan mekanik yang bervariasi, ketahanan suhu terbatas, serta ketahanan bahan kimia yang bervariasi. Selain itu, plastik juga ringan, mudah dalam perancangan, dan biaya pembuatan murah.

Sayangnya, dibalik segala kelebihannya, limbah plastik menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya tak lain sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasinya, para pakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu telah melakukan berbagai penelitian dan tindakan. Salah satunya dengan cara mendaur ulang limbah plastik. Namun, cara ini tidaklah terlalu efektif. Hanya sekitar 4% yang dapat didaur ulang, sisanya menggunung di tempat penampungan sampah.

Akan tetapi, sekarang sudah mulai ada solusinya. Penelitian di Amerika menyatakan bahwa limbah plastik dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak pelumas untuk kendaraan bermotor. Plastik, khususnya jenis polietilena, terdiri dari dua jenis yaitu high density polyethylene (HDPE) dan low density polyethylene (LDPE). HDPE banyak digunakan sebagai botol plastik minuman, sedangkan LDPE untuk kantong plastik. Ketika polietilena dipanaskan akan terbentuk suatu senyawa hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip lilin (wax). Pemanasan polietilena ini menggunakan metode pirolisis. Banyaknya plastik yang terurai adalah sekitar 60%, suatu jumlah yang cukup banyak. Struktur kimia yang dimiliki senyawa hidrokarbon cair mirip lilin ini memungkinkannya untuk diolah menjadi minyak pelumas berkualitas tinggi. Sifat kimia senyawa hidrokarbon cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah sehingga dapat diolah menjadi minyak pelumas. Pengubahan hidrokarbon cair hasil pirolisis limbah plastik menjadi minyak pelumas menggunakan metode hidroisomerisasi.

So, temen-temen, jangan benci plastik. Ternyata sekarang plastik bukan lagi menjadi “musuh” kita, tapi sudah menjadi “sahabat” kita.

Thanx to: chem-is-try

Tidak ada komentar: