Action

Kamis, 17 Januari 2008

Hutan Kota Malabar

Paru-Paru Kota di Jantung Kota Malang

Photobucket

Photobucket

Inilah yang membuatku betah sekaligus bangga hidup di kota Malang. Pemkot begitu peduli terhadap kelestarian lingkungannya, khususnya untuk menghadapi banyaknya pencemaran udara. Hutan kota ini sudah begitu lama berdiri. Dahulu tempat ini adalah lapangan sepakbola. Waktu aku masih SMP, aku sering bermain bola di tempat ini. Tapi kemudian lapangan ini dijadikan hutan kota. Namun demikian, aku tidak kuatir karena di sebelah lapangan ini juga ada lapangan untuk bermain bola, meskipun ukurannya lebih kecil. Tapi malah enak, karena disamping membuat rindang, udara disekitar hutan kota itu menjadi lebih segar dan sehat.

Photobucket

Photobucket

Hutan kota ini begitu banyak manfaatnya. Bisa digunakan untuk rekreasi karena ditempat ini begitu teduh dan tenang sehingga membuat hati kita menjadi damai. Bisa juga untuk edukasi karena banyak tanaman pepohonan dengan nama spesies yang bermacam-macam. Hutan kota ini juga digunakan sebagai habitat konservasi burung-burung. Pokoknya, banyak sekali kegunaan yang didapatkan dari hutan kota ini.

Photobucket

Sayangnya, hutan kota ini belum digarap secara maksimal oleh pemkot. Ini terlihat belum adanya fasilitas yang memadai, seperti kursi untuk tempat duduk-duduk dan juga kurang terawatnya spesies yang hidup disini. Meskipun ada tanda larangan agar tidak merusak pepohonan dan menembak burung namun juga masih ada yang melakukan hal tersebut. Hal ini disebabkan tidak ada seorangpun penjaga ditempat ini. Disamping itu, masih adanya PKL yang berjualan di sepanjang pinggir hutan kota meskipun Satpol PP uda rutin menggelar razia. Selain itu juga digunakannya hutan kota ini sebagai tempat esek-esek pada malam hari karena begitu sepi dan rindang.

Akan tetapi, meskipun begitu Hutan Kota Malabar ini memberikan suatu nuansa yang amat positif bagi kota Malang. Aku mengharapkan hutan-hutan semacam ini semakin diperbanyak di kota Malang, khususnya ditempat-tempat yang polusi udaranya sudah sangat rawan. Dan kuharap kota-kota lainnya juga meniru pembangunan hutan kota seperti ini. Semoga kota Malang menjadi “Paris van Java” (alias kota adem) kembali.

Tidak ada komentar: