Action

Kamis, 22 November 2007

Chemistry of Love

“ Jatuh Cinta Berjuta Indahnya”. Itulah sepenggal lagu dari tante Titiek Puspa, yang seringkali disuarakan kawula muda jika sedang kasmaran. Apalagi jika si Doi juga memiliki perasaan yang sama. Wah...kloplah. Dunia serasa begitu indah. Tahi kucingpun serasa coklat. Cinta membawa efek yang begitu luar biasa bagi kehidupan seseorang. Ketika bertemu, berdekatan dan mata saling bertautan dengan si Doi, jantung serasa seperti meledak. Deg...Deg...Blar...Sorrr... Rasa aman dan damai saat bersamanya. Pokoknya, begitu indah! Gak bisa diungkapin dengan kata-kata. Asoy...!
Mengapa bisa demikian ya?

Perasaan cinta itu gak sesimpel itu dijelasin, rumit banget, tapi bisa dijelasin secara ilmiah lho...Para ahli “lovers” (dibaca = ilmuwan cinta), telah lama mempelajari dan menelitinya. Seringkali para muda-mudi berkata :”Cinta itu tergantung ama chemistry-nya” tetapi mereka gak tahu apa chemistry itu sebenarnya. Ternyata, memang beneran ada lho chemistry-nya (rumus kimianya) yang membuat kita bisa merasakan jatuh cinta.

Menurut para ahli (dalam chem-is-try.org), perasaan cinta ini sangat dipengaruhi oleh ketiga senyawa penting yang ada di dalam otak kita. Ketiga senyawa ini adalah:

1. Phenyletilamine (PEA) atau 2-feniletilamina

2. Dopamine (3-hidroksitiraminihidrogenbromida/klorida atau 3,4- dihidroksiphenentilamin)

3. Nenopinephrine


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Ketika terjadi kontak antara dua sejoli melalui alat indera (mata), baik itu saling memandang, berdekatan, berbicara, berpelukan...(eit...jangan keterusan, kata nenek itu berbahaya!), dan lain sebagainya maka otak akan terangsang untuk menghasilkan ketiga senyawa “cinta” tersebut. Yang paling berperan dari ketiga senyawa itu adalah PEA. Ternyata, senyawa inilah yang menyebabkan timbulnya perasaan tersipu-sipu dan malu bila berpandangan dengan Doi. Senyawa PEA ini banyak sekali terkandung dalam makanan coklat. Inilah alasannya, mengapa di hari Valentine (Kasih Sayang), para pemuda-pemudi saling berbagi coklat untuk menunjukkan perasaannya.

Otak juga akan memproduksi senyawa Endropin apabila Doi berada di dekat kita. Senyawa inilah yang membuat orang merasakan aman, nyaman, tenteram dan damai. Tak ketinggalan pula, otak kecil akan memproduksi senyawa Oxyrocin yang memiliki peranan dalam hal membuat rasa cinta itu menjadi lebih rukun dan mesra diantara keduanya.


Apa sih tanda-tandanya kalau orang mengalami jatuh cinta?

Dalam sumber yang sama, dijelaskan pula tanda-tanda orang yang mulai merasakan getaran “jatuh cinta”. Gejala-gejalanya sebagai berikut:

  1. Malu-malu jika orang yang dicintai memandanginya.

  2. Tunduk kepada perintah orang yang dicintai dan mendahulukannya daripada kepentingan diri sendiri.

  3. Memperhatikan perkataan orang yang dicintai dan mendengarkannya.

  4. Segera menghampiri yang dicintai.

  5. Mencintai apapun yang dicintai sang kekasih.

  6. Jalan yang dilalui terasa pendek sekalipun panjang saat mengunjungi orang yang dicintai.

  7. Kaget dan gemetar tatkala berhadapan dengan orang yang dicintai atau tatkala mendengar namanya disebut.

  8. Cemburu kepada orang yang dicintai.

  9. Rela berkorban untuk orang yang dicintai.

  10. Menyenangi apapun yang menyenangkan orang yang dicintai.

  11. Tunduk dan patuh kepada orang yang dicintai.

  12. Menghindari hal-hal yang merenggangkan hubungan dengan orang yang dicintai dan membuatnya marah.

  13. Adanya kecocokan antara orang yang mencintai dan yang dicintai.

And please ya, jangan menganggap kalo cinta itu dipersepsikan dengan pacaran tetapi cinta itu juga dapat bermakna persahabatan, kasih sayang dengan orang tua dan keluarga.
Terlebih lagi, ingatlah! Cinta adalah anugerah terbesar yang Dia berikan bagi umat manusia. Oleh karena itu, layaklah kalau cinta untuk-Nya jauh melebihi cinta untuk siapa pun di dunia ini sebab Dia juga telah memberikan Cinta Sejati-Nya kepada kita terlebih dahulu.

JBU



Kamis, 15 November 2007

BALADA JUNKIES!

Jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Itulah kehidupan yang sering dialami para junkies (pecandu) narkoba. Sebut saja seperti pelawak Polo dan bintang film yang baru-baru ini beritanya menghebohkan dan terus diputar di seluruh infotainment, yaitu Roy Marten. Kehidupan mereka seakan tak bisa lepas dari jeratan narkoba. Padahal mungkin mereka sudah berusaha sekuat tenaga untuk lepas dari belenggu obat-obatan terlarang. Toh mereka juga tetep saja jatuh ke dalam lumpur dosa yang sama.

Bang Roy (panggilan akrab Roy Marten) pernah mengatakan bahwa dirinya hanyalah korban (pemakai), bukan produsen, bandar maupun pengedar. Bukan pula koruptor, pembunuh atau pencuri. Pemakai narkoba adalah seorang korban. Tetapi mengapa korban ini dijebloskan ke penjara yang sama, jadi satu dengan para penjahat?

Aku sangat terkesan dengan pernyataan ini. Ditinjau dari segi nalar, memang benar kalau pemakai narkoba adalah korban. Korban dari keadaan lingkungan dan keinginan yang tak benar. Tidak seharusnyalah seorang korban dijebloskan ke penjara, dimana tempat para pelaku kejahatan berada. Bagaimana seorang pecandu ini bisa sembuh dan bertobat jikalau dia ditaruh pada kondisi yang sama bahkan lebih buruk. Apalagi sekarang ini banyak sekali penjara yang dipakai kedok untuk pabrik narkoba. Apakah hukuman penjara bisa menjamin seorang junkies bisa berubah?

Memang, sudah seharusnyalah seorang pelanggar hukum (seperti junkies) dihukum tapi apakah tidak lebih tepat bila hukumannya itu dengan “dijebloskan” ke dalam rehabilitasi narkoba, sehingga para sesama ex-junkies dapat disembuhkan. Disana mereka bisa saling berubah, saling menguatkan dan saling mengingatkan untuk menjauhi narkoba dan memulai hidup baru yang lebih indah. Setelah mereka sembuh dan keluar kemudian mereka diberi hukuman yang bersifat kemanusiaan.
Pak Hakim, sekali lagi, ini cuman saran lho...Tolong dianggap serius!

Namun, dari semuanya itu, hidup para junkies tetap berharga di mata Tuhan! Adalah tugas kita, sebagai teman dan sahabat yang baik, memberi semangat dan motivasi untuk pantang menyerah kepada mereka agar mereka tak kembali “kambuh” (alias “pake” lagi).
Dukungan kita sangat berarti buat mereka. Janganlah memusuhi karena mereka adalah korban.

We support u, junkies!

Tuhan telah menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya. Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak sebab Tuhan menopang tanganNya.


JBU

DEMOKRASI ASYIK???

Negara kita adalah negara demokrasi. Itu teorinya. Tapi prakteknya, negara kita malah seringkali terjebak dalam “kesemrawutan”. KESEMRAWUTAN DEMOKRASI!

Pada dasarnya, sistem demokrasi itu baik. Setiap pribadi memiliki hak untuk bersuara dan menyampaikan pendapatnya. Kemudian dari semua pendapat akan dimusyawarahkan untuk mencapai kata mufakat. Jadi, sistem ini begitu menuntut setiap pribadi untuk memiliki sikap lapang dada dan mawas diri yang cukup besar. Hal ini disebabkan banyak sekali pendapat dari pribadi yang terlibat, tetapi tidak semua pendapat dapat diterima. Harus diambil pendapat paling baik yang dapat mewakili seluruh pribadi.

Dalam pelaksanaannya, sistem ini seringkali sulit dijalankan dengan benar. Apalagi jika pribadi yang terlibat didalamnya tidak memiliki pikiran jernih, tenggang rasa dan jiwa yang benar-benar demokratis.

Seperti misalnya saja, gak usah jauh-jauh, negara kita sendiri yang ingin meniru demokrasi ala barat. Negara ini begitu mengagung-agungkan demokrasi. Sistem ini dianggap sistem yang paling tepat sehingga diharapkan seluruh aspirasi rakyat dapat ditampung. Rakyat dapat hidup adil, makmur, tenteram, damai, gemah ripah loh jinawi.

Tapi sayangnya, kenyataannya tidak berbicara demikian. Stabilitas negara, baik politik maupun ekonomi, seringkali mengalami “kesemrawutan”. Banyak sekali protes dan demo dimana-mana dengan alasan demokrasi. Pemerintah tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, hanya gara-gara persaingan “kursi”. Kepentingan politik selalu diutamakan daripada kepentingan publik. Money politic selalu diandalkan setiap kali ada pemilu. Tidak dapat menerima ketika pendapatnya atau kubunya kalah. Lalu terjadi pengrusakan dimana-mana melibatkan massa yang tak tahu apa-apa.
Inikah gambaran demokrasi?
Dimana bagusnya?
Apakah ada yang salah dengan sistem demokrasi di negeri ini?

Aku sangat tertarik dengan pendapat Lee Kuan Yew, pendiri Singapura, sebagaimana dikutip The Straits Times, “...lebih banyak protes...Seperti itukah demokrasi?”

Menurutnya, demokrasi ala barat tidak pas untuk Singapura. Lee lebih menyukai tidak memakai sistem itu asal stabilitas negara terjaga. Investor tidak akan menanam uang kalau negaranya terus dilanda kekacauan. Stabilitas bagi investor lebih penting dibanding demokrasi yang sering didengung-dengungkan media-media barat. Lee menerapkan pentingnya undang-undang yang melarang pembelot dan aktivitas politik. Semua itu dilakukan untuk menjaga stabilitas yang membantu keberhasilan perekonomian.

Lee telah membuktikannya. Negaranya yang kecil, Singapura, secara ekonomi paling maju di Asia Tenggara. Singapura juga merupakan salah satu negara yang secara politik paling stabil dalam kawasan tersebut. Ribuan perusahaan asing pun menjadikan Singapura sebagai markas operasional.

Kita seharusnya bisa mencontoh kesuksesan negara tetangga. Sebenarnya sistem demokrasi sangat bagus, tapi “orang-orang kita” yang belum siap untuk menerimanya. Ditambah lagi, negara kita sangat luas wilayahnya dan multirasial. Kita masih saja “primitif” dalam memandang dan menjalankan sesuatu. Apalagi 2 tahun mendatang, kita akan menyambut pesta demokrasi terbesar di negara kita. Marilah kita semua berubah sesuai dengan pembaharuan budi kita masing-masing. Kita tidak ingin uang bertriliun-triliun untuk pesta demokrasi “menguap” begitu saja, tanpa ada perubahan yang berarti di negeri kita tercinta.

Apakah kita sudah siap?
Menyongsong PEMILU 2009!

JBU


NALURIKU

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket


Apakah peranku di dunia?

Seberapa pentingkah hidupku?

Dapatkah aku mewarnai dunia?

Bergunakah diriku?


Aku tahu siapa diriku

Aku sadar apa saja potensiku

Aku mengerti seberapa besar semangatku untuk mewarnai dunia

Tenang tenanglah jiwaku

Tak perlu ku gelisah

Karena aku mengenal diriku


Aku adalah aku

Inilah aku

Jika aku tidak bisa menjadi pohon cemara dibukit

Yang akan berdiri gagah, menaungi dan meneduhkan,

Aku akan menjadi belukar yang indah di tepi parit

Yang akan menghiasi dan mewarnai padang

Jika aku tidak bisa menjadi mawar yang indah di taman,

Aku akan menjadi rumput yang membuat jalan-jalan semarak

Jika aku tidak bisa menjadi komandan yang berwibawa,

Aku akan menjadi prajurit yang tangguh dan pantang menyerah

Bukan kebesaran yang menentukan menang atau kalah

Berguna atau dibuang

Tetapi kewajaranlah yang menentukannya

Sebab itu, inilah aku apa adanya dan menjadi dewasa



Senin, 12 November 2007

JOSEPH “FREAK”

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket


Namanya Yoseph Leonardo Samudra. Aku biasa memanggilnya Jo. Mungkin banyak yang mengira bahwa ia bersaudara atau minimal kenal dengan teroris terkenal, yaitu Imam Samudra. Meskipun mereka berdua menggandeng nama belakang yang sama, tapi nasib mereka benar-benar berbeda. Jo memiliki kehidupan yang lebih “menawan” menurutku. Namun, mereka berdua memiliki kesamaan, yaitu sama-sama “keras kepala” (dibaca = teguh pendirian). Bila sudah mempunyai suatu prinsip atau konsep pemikiran maka akan sulit sekali diubah/ditentang.

Dia lahir dari keluarga medis, keluarga yang menurutku sakinah dan harmonis. Ibunya bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit dan bapaknya mantan kontraktor (jangan lupa ya pren, magangkan aku di tempat ibumu, hehehe...Dasar koneksi!). Tapi sayangnya, Jo seringkali menganggap bahwa dirinya telah terlahir di suatu keluarga yang aneh. Aku tidak tahu maksudnya itu, tapi aku jadi ngerti mengapa hidupnya “aneh” dengan pemikiran yang “nyeleneh”.

Memang sih, Jo seringkali bergonta-ganti prinsip/pemikiran. Tapi, jika Jo sudah memegang suatu konsep pemikiran tertentu maka Jo akan mempertahankannya dan akan sangat sulit untuk di”aransemen”. Pemikirannya terkadang bagus dan membangun, tapi seringkali pula pemikirannya itu membuat orang-orang di sekitarnya menjadi bergidik ngeri dan kemudian pergi menjauhinya karena tak ingin kalah berdebat dengan dirinya. Diriku saja seringkali tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan “gila” dari dirinya dan seringkali pula diriku hanya menjawab melalui senyuman (hehehe...sory ya bro. Abisnya sulit banget sih untuk dijawab). Oh ya, pasti banyak yang penasaran, apa saja sih pemikiran-pemikiran anehnya. Bagi yang uda mengenal Jo, pasti tahu dan me”rasa”kannya. Bagi yang belum, di lain edisi aja deh aku beberin, apa aja pemikiran-pemikiran anehnya.

Jo pernah bilang padaku kalo dirinya bukan seorang idealis (karena menurut Jo, seorang idealis harus mempunyai hidup yang ideal sedangkan hidup Jo jauh dari kata ideal). Menurutnya, seorang moralis lebih tepat menggambarkan dirinya. (I’m agree with u about this bro...1000%). Tapi bukan berarti Jo memiliki moral yang baik namun lebih tepatnya Jo suka sekali mempelajari dan mengkritik habis-habisan moral orang lain, hehehe...)

Yang aku suka dari sifatnya adalah kejujurannya dan kesabarannya. Sungguh...RUAR BIASA...sulit ditandingi. Jo sangat benci dengan kemunafikan. Tak jarang Jo “mengoyak” hati orang-orang yang menurutnya “gak bener”, bahkan seringkali pula akulah sasarannya. Jo will said “white” if really “white” and “red” if really “red”. Aku sangat salut dengan kejujurannya yang berani (bahkan aku khawatir...Jo bakal sulit tinggal lama di bumi, hehehe...).


Namun Jo memiliki kebiasaan buruk yang sulit untuk ditinggalkan, yaitu DUGEM alias “dunia gemuk”. He call “wisata kuliner”. Jika punya uang sedikit berlebih, Jo bakal keliling mall untuk cari makanan yang “gak biasa” (dibaca = mahal banget, 1 porsi nyampek 50 ribu). Padahal sekali makan bisa habisin 2 porsi “kuli” boo...Namun, setelah “berpesta”, Jo harus siap-siap hibernasi alias puasa minimal 2 hari-an, hehehe...becanda Jo. Tapi herannya, Jo gak bisa gemuk meski makannya bejibun. Aku seringkali iri dengan talentanya yang satu ini.

Dari semuanya itu, aku bersyukur banget berteman dengannya. Jo adalah inspirasiku, sahabat sejatiku, teman traveling, partner setiaku. Kita berdua bisa digambarkan seperti tokoh kartun Tintin (aku tintinya, Jo snowynya, hihihi...) yang selalu pergi bersama-sama.

I always be with u, wherever u go!

I love u, bro...

JBU

It’s Me...I am SPECIAL!!!

Untuk apa aku dilahirkan?

Mengapa aku dilahirkan seperti ini?

Apa tujuan hidupku?

Itulah pertanyaan yang seringkali aku munculkan dalam otakku.


Hai, namaku Arbed, temen-temenku sering memanggilku dengan panggilan Go Bed, Jojo, Gendut dan sebagainya. Terserah mereka mau memanggilku apa! Sesuka hatilah.

Di usiaku yang menginjak dewasa ini, tubuhku masih saja keliatan seperti anak kecil yang berusia 10 tahunan. Apalagi dengan perut gede yang selalu kubawa kemana-mana, kloplah sudah penderitaanku!


Banyak orang yang tertawa, bahkan sering menghinaku ketika bertemu aku. Ada yang mengatakan lucu-lah, gendut-lah,kerdil-lah,anak kecil-lah, apa-lah. Semua itu membuatku minder bila berhadapan dengan orang lain. Seringkali membuatku untuk menutup diri. Belum lagi kecemasan mengenai jodoh, karir, masa depan, dll. Siapa yang mau jadi jodohku??? Jadi apa aku nanti???


But, Thanks GOD! Itu semua adalah masa laluku. Sebelum aku benar-benar mengenal Penciptaku. Dialah yang membuatku menyadari adanya cinta sejati. Now, aku adalah ciptaan yang baru. Inilah aku...Aku SPESIAL!

Seperti ulat yang harus menjadi kepompong untuk menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Seperti batu yang tak berharga yang ditempa dan diasah berkali-kali untuk menjadi sebuah permata yang bernilai. Itulah hidupku di tanganMu. Kau membentuk hidupku. Memang awalnya sakit tapi indah pada akhirnya. Aku percaya hidupku penuh dengan pengharapan. Aku akan terus mengasah seluruh potensi yang aku punya karena aku percaya, aku berharga.


Hidup itu pilihan! Kita tinggal memilih, apakah kita hidup dalam kecemasan dan kekuatiran ataukah hidup dalam pengharapan dan kasih. Kebahagiaan adalah sesuatu yang kita putuskan sendiri. Kita bisa memilih untuk tetap berbaring di kamar tidur dan mengeluh tentang kesulitan-kesulitan yang disebabkan karena organ-organ tubuh kita yang tak sempurna, atau turun dari tempat tidur dan bersyukur untuk bagian-bagian yang masih berfungsi.


Ketika aku memutuskan untuk memilih opsi yang kedua, WOW...It’s Amazing! Semuanya menjadi begitu indah...Kini bagiku, setiap hari merupakan hadiah yang tak ternilai yang akan aku gunakan sebaik-baiknya.

Aku jadi mengerti mengapa Penciptaku membentukku seperti ini. Aku dibentuk untuk menjadi lain daripada yang lain karena diriku begitu istimewa. I believe it!


Sekarang Dunia, dengarlah! I am coming. Inilah aku. Dengan segala potensi yang ada padaku. Sambut aku!!!

Welcome to My Beautiful Life!